Pasangan Jemaah Haji Indonesia Terpisah Akan Disatukan di Makkah

Pasangan Jemaah Haji Indonesia yang Terpisah Akan Disatukan Kembali di Makkah

Kabar menggembirakan datang bagi jemaah haji asal Indonesia. Melalui koordinasi antara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta penyedia layanan (Syarikah), disepakati bahwa pasangan jemaah yang sempat terpisah kini dapat kembali ditempatkan dalam hotel yang sama di Makkah, meski berasal dari syarikah yang berbeda.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar di Makkah pada Minggu (18/5/2025). Ia membuka pernyataannya dengan permohonan maaf kepada jemaah atas ketidaknyamanan akibat kebijakan distribusi layanan berbasis syarikah.

Baca Juga : Haji 2025: Biaya Turun, Tantangan Bertambah, dan Inovasi Pelayanan Terus Ditingkatkan

“Melalui komunikasi yang intens dan berkelanjutan, akhirnya dicapai kesepakatan bahwa pasangan jemaah yang terpisah dapat digabungkan kembali, walau berasal dari syarikah yang berbeda,” ujar Muchlis.

Ia menjelaskan bahwa keputusan ini diambil atas dasar kemanusiaan dan tanggung jawab bersama antara PPIH, Syarikah, dan Kementerian Haji Arab Saudi. Komitmen telah dibangun di antara penyedia layanan agar penempatan ulang jemaah terpisah dapat dilakukan secara bertahap dan terstruktur.

PPIH meminta seluruh Ketua Kloter segera mendata pasangan jemaah haji indonesia yang terpisah beserta syarikah masing-masing dalam waktu 24 jam sejak kedatangan di Makkah. Sedangkan bagi jemaah haji yang telah bersama pasangannya namun belum terdata, diminta segera melapor guna mendukung kelancaran mobilisasi saat puncak ibadah haji di Armuzna.

Untuk mempercepat proses ini, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah telah diminta menunjuk penanggung jawab khusus untuk menangani penggabungan pasangan jemaah yang terpisah.

Muchlis menekankan bahwa kenyamanan spiritual dan emosional jemaah adalah bagian penting dari layanan haji, tidak kalah penting dari aspek fisik dan logistik. Ia pun mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi atas keterbukaannya dalam memenuhi kebutuhan jemaah Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi atas perhatian mereka terhadap kenyamanan jemaah haji Indonesia, yang merupakan jemaah terbesar di dunia. Kami akan terus bekerja keras untuk menyempurnakan pelayanan ini,” tutup Muchlis.

Bagikan Artikel :

Post Comment