Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 menuai banyak pujian. Tidak hanya dari jemaah Indonesia, tetapi juga dari pengamat internasional dan media Arab Saudi. Penilaian umum menyebut bahwa Penyelenggaraan Haji 2025 adalah salah satu yang paling sukses dalam satu dekade terakhir.
Di tengah tantangan cuaca ekstrem dan jumlah jemaah yang meningkat, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terbukti mampu memberikan pelayanan optimal dengan sistem yang tertata rapi dan pendekatan yang manusiawi.
PPIH Bekerja Cepat, Responsif, dan Terorganisasi
Salah satu kunci keberhasilan tahun ini adalah perencanaan teknis dan logistik yang matang. Mulai dari sistem transportasi, akomodasi di Makkah-Madinah, hingga penempatan tenaga medis di titik-titik krusial, semuanya berjalan relatif lancar.
“Petugas selalu standby, bahkan saat malam hari. Saat saya sakit, tidak sampai satu jam langsung ditangani dengan sigap,” kata Nurlaila, jemaah asal Surabaya.
PPIH juga memanfaatkan sistem digital untuk memantau pergerakan jemaah, mempercepat komunikasi antar petugas, serta menghindari penumpukan saat puncak wukuf di Arafah.
Baca Juga : PPIH Arab Saudi Tingkatkan Layanan Haji Lansia dan Disabilitas dengan Fasilitas Kursi Roda Resmi
Penyelenggaraan Haji 2025 Ramah Lansia dan Disabilitas
Tahun 2025 tercatat sebagai tahun dengan jumlah jemaah lansia terbanyak dari Indonesia. Namun, pelayanan tetap optimal. Disediakan kursi roda, pendamping lansia khusus, hingga pos-pos minuman segar gratis di tengah suhu mencapai 45°C.
Pelayanan kesehatan juga dipuji. Tim medis Indonesia berhasil mencegah penyebaran penyakit pernapasan yang biasanya mengancam pada musim haji.
Kerja Sama dengan Arab Saudi Meningkat
PPIH juga menunjukkan kemampuan diplomasi dan koordinasi yang baik dengan otoritas Arab Saudi. Dalam banyak kasus, lokasi tenda jemaah Indonesia tahun ini lebih strategis, dekat dengan jalur utama dan fasilitas ibadah.
Hal ini dinilai sebagai hasil dari penguatan relasi bilateral dan kredibilitas Indonesia sebagai negara pengirim jemaah haji terbanyak.
Evaluasi dan Catatan Kecil
Meski secara umum sukses, tetap ada beberapa catatan kecil seperti:
- Keterlambatan katering di sebagian kloter saat awal kedatangan.
- Kurangnya komunikasi pada sebagian jemaah terkait jadwal pergerakan bus.
Namun, dibandingkan jumlah jemaah yang mencapai ratusan ribu, hal ini tergolong insiden minor dan cepat ditangani.
PPIH Layak Diapresiasi, Indonesia Semakin Siap jadi Contoh
Penyelenggaraan haji 2025 adalah refleksi kematangan sistem manajemen haji Indonesia. PPIH telah menunjukkan standar pelayanan yang unggul dan profesional. Dengan pembenahan berkelanjutan, bukan mustahil Indonesia ke depan akan menjadi model penyelenggaraan ibadah haji dunia.
Post Comment